13. Something New.
Sedari tadi shilla hanya bisa diam di tempatnya duduk. Di tengah keramaian classmeeting di aula putih, diakembali merasa sendiri. Apalagi jika tidak ada ify, sivia, dan cakka. Shilla sempat mendengus ketika menerima pesan singkat ify yang mengatakan bahwa ify tidak bisa ke sekolah karena sesuatu yang mendadak. Sedangkan sivia tidak ada kabarnya. Ia pun memusatkan perhatiannya pada lapangan, ketika ia lihat cakka ada diantara pemain futsal yang ada di venue.
Tiba-tiba, pandangan mereka bertemu. Cakka tersenyum lembut. Sedangkan shilla, dari bangkunya, sudah menahan mati-matian semburat merah jambu yang ada di wajahnya. Tapi gagal. Ia tau itu sia-sia.
“Ngeliatin apa lo?” Tanya Agn ibasa-basi pada Shilla.
Shilla menoleh kaget, “eh, itu,em…”
“Cakka?”
Shilla terkesiap, “eng..gak..”
“Lo deket sama dia?”
“Gak terlalu deket sih.”
“tapi gue selalu liat lo dan cakka istirahat bareng.”
“A..aku gak Cuma berdua sama cakka, kok.”
Agni mengangguk-angguk. “Bagus,lo jangan berani-berani suka sama dia. Karena dia…milik gue.”
Shilla menelan ludah, dan tanpa sadar kepalanya mengangguk.
Agni menepuk bahu shilla sebelumia meninggalkan shilla sendiri. Dan shilla merasa ia sama sekali tidak punya kesempatan untuk memiliki cakka. Tunggu…kesempatan?
Shilla tersenyum masam. Bahkan membayangkan dirinya sendiri jadi milik cakka pun ia tak berani. Ia cukup tahudiri. Ia memang pintar, tapi dia tidak cantik dan tidak popular. Dia tau itu.Dan Agni yang popular dan cantik itu pasti yang lebih di pilih cakka.
Ia tertawa sinis dalam hati. Berhentilah bermimpi, Ashilla.
**__**
Rio dan Ify sudah berada di dalam mobil dua jam kemudian. Rio menyetir tanpa tujuan. Ify juga tak banyak komentar, apalagi melihat kondisi rio yang acak-acakan pasca Kiki bangun. Kiki kembali tidak mengenali Rio. Ekspresi rio berubah suram, menyeramkan. Dan saat rio mengajaknya pulang, ify menurut saja tanpa banyak berkomentar.
Tiba-tiba suara perut ify memecah keheningan. Rio menoleh kearah ify,sedangkan ify meringis malu. Seketika Rio tertawa.
“Ada yang lucu?”
“ada. Elo.”
“kok gue?”
“kalo laper bilang aja neng, gak perlu gengsi.”
“gue gak laper.”
KLURUK~ KLURUK~
Muka ify memerah. Rio semakin keras tertawa.
“rio! Stop!”
“oke, oke”
Ify merengut, malu setengah mati.
“ehm… Jadi, sebagai tanda terimakasih gue ke lo, karena udah nemenin gue bolos. Gue bakal traktir lo,deh.”
“Serius? Mau nraktir gue?”
“Ya, dimanapun yang lo mau.”
“Bener?”
Rio mengangguk
“oke, gue mau kita makan mie ayam!”
“mie…ayam?”
“Ya, mie ayam yang ada di jalan Kalibokor.”
“di warung?”
“Ya.”
“Ta..pi…”
“lo gaboleh nolak. Kata lo terserah gue. “
Rio menghela napas kesal, “oke.”
Ify tersenyum bahagia. Ini balasan gue buat lo yang seenaknya bikin gue terpaksa bolos sekolah.
**__**
Cakka berlari kecil kearah shilla dengan peluh membasahi wajahnya. Dan tanpa permisi duduk di sebelahnya.
“Yang lain dimana?”
Shilla hanya mengangkat bahu tanpa menoleh.
“Lagi baca apa, sih? Serius banget.”
“Baca novel.”
“I know, maksud aku, judulnya.”
“Kan keliatan.”
Cakka menghela napas, merasa geli dengan pertanyaannya sendiri, “Iya juga, sih.”
“hai! Sory, tadi ada masalah kecil pas on the way kesini.” Tiba-tiba sivia dating bersama Alvin dengan seragam yang basah penuh keringat.
“kalian, abis ngapain?” Tanya Shilla kaget.
“abis jadi babunya bu okky.”Jawab sivia kesal.
“kok bisa?”
“panjang ceritanya.” Alvin pun merebut botol aqua cakka tanpa izin dan meneguknya.
“ify mana?” Tanya sivia menyadar iada yang kruang.
“gak masuk.”
Alvin menyerngit “janjian ya sama rio? Tadi gue dapet sms dari rio katanya dia gak masuk.”
“apa jangan-jangan…mereka menika htanpa sepengetahuan kita?”
Pletakk
Sebuah jitakan mendarat di kepala sivia. “ngaco lo vi, mana mungkin.”
“ye biasa aja kali vin. Kan gak ada yang tau.”
“tapi gak mungkin lah kalo mereka nikah tapi gak ngasih tau kita,” sahut cakka menimpali.
“gak ah, ngaco.” Alvin geleng-geleng kepala.
“oiya kka, gimana?”
Cakka tersenyum bangga padasivia, “Our class are the champions!”
“Seriously? Wah, saying banget tadi aku gak sempet liat. Kalo gak gara-gara Alvin pasti dai tadi aku udah disini ngasih semangat buat kamu sama anak-anak yang lain.”
“kok gue? Ya elo lah vi. Kan loyang nabrak.”
“tapi kan kalo kamu jalannyalebih cepet mungkin kita gak akan tabrakan.”
“ye lo kira gampang bawa tiga gelas gede dalam satu nampan. Lagian pak Rendra itu seenaknya sendiri nyuruh gue buat beliin minum buat dia and the genk. Nyebelin. Ganggu aktifitas gue aja”
“ya itu berarti kamu gak beruntung.” Cakka menimpali
“eh, shill, kok diem aja?”
Shilla tergagap. “gak kok.”Ujarnya dengan suara nyaris tak terdengar.
“lagi baca buku, jangan diganggu.” Ujar cakka sambil terkekeh
Shilla hanya tersenyum pahit ketika ketiga orang di hadapannya ini kembali berbincang.
Mungkin kalo ada ify disini, aku bisa merasa tertolong.
**__**
Rio memarkirkan mobilnya disebuah tanah lapang yang gak jauh dari warung mie ayam yang ify maksud. Karena jalan terlalu sempit, ia tidak bisa parkir, ia pun terpaksa memarkirkan mobilnya disitu.
“jalan berapa lama lagi?”
“mungkin lima menit.”
“fy, ini panas loh.”
Gue tau.”
“kenapa gak cari makan direstoran kek, mall kek, ato dimana gitu?”
“udah mainstream. Ngabisin duit.Mending makan yang murah meriah.”
“tapi kesehatan kan gak terjamin.”
“sabodo. Yang penting kan kenyang!”
Rio memutar bola matanya. Percuma saja adu argument dengan ify, pasti dirinya kalah.
Setelah ebrjalan lama, akhirnya mereka sampai di sebuah warung kecil bertuliskan ‘Mie Ayam pangsit, Mie ayam Bakso Khas Solo.”
Ify melangkah senang dan memasukiwarung tersebut. “lo mau makan apa?”
Rio menggeleng. :gue gak usah.”
Ify mengedikkan bahunya cuek,“pak mie ayam baksonya satu. Sama es tehnya satu.”
“iya, mbak.”
Ify pun duduk ,diikuti rio.Berulangkali rio mengamati tempat ini. Kotor, ramai, bau dan…panas. Ia bergidik ngeri membayangkan bagaimana rasa mie ayam itu. Pasti menjijikkan sekali..
“kenapa lo?”
“gak papa.”
“cish,” desis ify kesal sekaligus bahagia sudah berhasil mengerjai Rio.
Tak lama kemudian, mie ayam pun jadi.ify mulai memakannya dnegan lahap.
“enak fy?” Tanya rio penasaran karena melihat ify yang sangat lahap.
Ify menganggukangguk. “lu bukulunnyusul kulu guk nyubuun unu” ujarnya dengan mulut penuh.
Gleekk.
Tiba-tiba rasa lapar menyelimuti perut rio. Dan dengan terpaksa, ia berseru pada penjual mie ayam. “Pak, mieayam baksonya satu lagi. Sama estehnya.”
Ify terkikik. “gue kira lo gak level makan di warung murahan kaya gini.”
“terpaksa. Gue juga laper. Lagian disini gak ada warung lain yang lebih layak.” Alasan Rio.
Setelah pesanan rio datang, merekapun berlomba makan dengan lahap.
ify yang melihat sisi lain Rio saat ini pun tersenyum tulus. setidaknya dia bisa jadi baik, gak seangkuh yang gue fikir.
**__**
Tristan mengamati ponselnya. Sudah empat hari ini ify tidak menghubunginya. Awalnya dia memang kesal karena ify berbohong soal rio. Apalagi sikap kakek ify kepadanya. Dan selama beberapa hari itu juga ify selalu menghubunginya. Dan sekarang Tristan merasa kehilangan ketika tidak ada nama ify pada ponselnya.
“Gue kangen, tapi apa boleh?”Tristan Hendak mengirimkan pesan pada ify tapi ia urungkan. Ia pun kembali meneguk lattenya.
“Eh, maaf, boleh duduk disini? Udah gak ada tempat kosong, nih.”
Tristan mendongak, melihat seorang gadis cantik berambut panjang yang sangat cantik. “Boleh aja.”
Gadis itu pun duduk dihadapannya, “Makasih….?”
“Tristan.”
“Oh. Gue Pricilla. Panggil aja Prissy.”
Tristan tersenyum acuh tak acuh.
**__**
Ify dan Rio belum juga pulang.Rio menjalankan mobilnya tanpa tujuan. Ify juga merasa tidak mau pulang, apa yang akan dia katakana pada kakeknya jika menanyakan kenapa ify pulang lebih awal? Sakit? Tidak mungkin. Pulang cepat? Hey, kakek ify kan pemilik sekolah. Ia pasti tau jadwal di sekolah ify. Dan disinilah mereka sekarang. Di sebuah pusat perbelanjaan di daerah Surabaya Timur, Galaxy Mall.
“mau ngapain yo?”
“nonton. Ngadem.”
Ify melengos, “Yaelah, di mobil juga adem. Lagian kita kan pake seragam. Takut ah kena satpol pp.”
“ya tinggal beli”
“gue gak bawa duit sebanyak itu”
“lo lupa di sebelah lo ada siapa?”
Ify memutar bola matanya, “oketuan Mario haling yang kaya raya” cibir ify
Rio hanya tersenyum kecut mendengarnya
**__**
Agni menatap gerombolan cakka csdengan kesal. Walaupun shilla memang sudah diam dan tidak berani mendekati cakka, tetap saja mereka bersama-sama. Bahkan agni menangkap bahwa cakka yang menyukai shilla. Karena sejak tadi cakka berusaha mengajak shilla bicara,walaupun itu sia-sia karena shilla lebih banyak diam.
Ponsel agni tiba-tiba bordering. Tulisanyang tertera adalah Om Zeth.
“mampus!” agni menepuk dahinya..beberapa jam yang lalu rio mengsmsnya untuk bilang pada ayahnya kalau rio adadi sekolah. Dan ketika agni Tanya ada apa, ponsel rio sudah tidak aktif.
“halo, om?”
“agni, rio masuk?”
“ma..masuk om”
“bisa om ngomong sama dia? Ponselnya mati”
“anu, om, sekarang agni lagi gaksama rio”
“kamu bisa, kan cari rio?”
Glek. “ee..ada classmeeting om. Rame banget disini. Agni gak tau bisa nemuin rio ato…”
“kamu gak pinter bohong, agni. Bilang sama om. Dimana rio? Apa dia gak masuk?”
“agni gak tau, om. Agni belumketemu rio dari tadi pagi.”
“yasudah. Kalau ada kabar dari rio, segera laporkan ke om. Atau kamu akan tau sendiri akibatnya kalau kamu sampai berbohong”
Agni menelan ludahnya denga nsusah payah. “i..iya omm”
Setelah telfon mati, agni mencoba menelfon rio. Karena hasilnya nihil, akhirnya ia mengirim sms pada Rio,
To : Rio
Yo lo kemana? Bokap lo nyariin. Dia ngancem gue. Gue takut yang dia targetin kak kiki lagi. Cepet balik yo. Cepet ngabarin gue. Lo dimanasebenernya?
**__**
Setelah dua jam berada dibioskop, mereka keluar dan berjalan menuju sebuah foodcourt. Ify dengan popcornyang tersisa di tangannya, dan rio dengan dua buah cola yang baru saja dibelinya.
“filmnya lumayan” ujar ify denganmata berbinar
“lumayan apaan? White house down wasa great movie, ify. Apalagi angle pengambilannya, terus kualitas gambar,jalanceritanya. Serius, kalo lo gak ketiduran mungkin lo bakal akuin kalo tuh film keren banget.”
“biasa aja.”
“yaiyalah lo kan ketiduran.manatau ceritanya.”
“salah sendiri, film kok awalnyangebosenin. Mana ceritanya tentang penghianatan lagi. Gue paling benci samapenghianat”
Rio sedikit tertohok denganucapan ify. Ia hanya akan pura-pura menyukai ify hingga perusahaan ayahnyakembali Berjaya. Ia akan segera meninggalkan ify, demi harta, dan kehendakayahnya. Dia akan membuat ify melambung, lalu menjatuhkannya lagi. Apa itu namanya bukanpenghianat?
Rio menghela napas berat, lalumelengos. Matanya melebar ketika melihat sosok Pricilla berjalan sendiri.
Pricilla! Kalo liat gue sama ify,dia pasti marah. Dan gue bener-bener gak ada kesempatan buat balik sama dialagi.
“lo kenapa deh?” Tanya ify ketikamelihat sikap aneh rio
“eh, gakpapa. Gue…gue ke toiletdu…”
“ify?”
Rio dan ify serempak menoleh. Danbtapa terkejutnya ify melihat Tristan dihadapannya. Dari kejauhan, Pricilla menyipitkanmatanya. Gak salah lagi, itu rio dan ify. Dan…tristaan? Cowok yang baruberkenalan dengannya di starbucks tadi. Ada hubungan apa mereka bertiga?
Pricilla mengedikkan bahunya takacuh, yang pasti dia akan menyelidiki siapa Tristan ini. Dan dendamnya akansegera terbalas. Kita tunggu tanggalmainnya Fy, Yo. Jangan seneng dulu sama hidup kalian yang sekarang.
**__**
makin geje gak sih-_-makin kaya sinetron(?) ya -_- hahah di mohon commentnyaaa. jangan jd silent reader okeh :*
@achaDG